Tampilkan postingan dengan label Basis Data XII. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Basis Data XII. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 12 Januari 2019

Basis data client-server

Basis data client-server




PENGERTIAN CLIENT – SERVER

Client-Server merupakan suatu paradigma hubungan antara computer yang menjadi penyedia dan computer yang menjadi penerima. Hubungan suatu CLIENT-SERVER adalah computer meminta sesuatu ke computer lain dan computer lain memenuhi permintaan. Hubungan ini menggunakan jaringan agar tetap terhubung satu sama lain,menggunakan metode LAN,MAN,atau WAN.

Metode LAN menghubungkan suatu Client ke Server yang lain dengan jarak yang sangat dekat, Metode MAN menghubungkan jarak yang sedang antara Client dan Server dan Metode WAN menghubungkan Cient dengan Server yang lain dengan jarak yang jauh,WAN bisa juga disebut dengan INTERNET .

Server digunakan untuk mengirimkan dan menyediakan keperluan dari client. Dalam penyediaannya server dapat membatasi file dan data yang di minta oleh client hal tersebut dilakukan untuk mencegah suatu kejadian yang tidak terduga seperti server di serang dengan cara mengirim program tidak bertanggung jawab atau virus. Sehingga server memiliki hak yang lebih tinggi dibandingkan dengan client.

SERVER atau KOMPUTER SERVER adalah suatu sistem komputer yang menyediakan layanan disebuah jaringan komputer yang dilengkapi dengan prosesor cepat dan RAM yang besar,dilengkapi dengan sistem operasi khusus untuk server.

Server mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya seperti file atau printer, dan memberikan akses kepada Clients.

CLIENTS adalah suatu system yang mengakses suatu system computer yang menyediakan layanan atau server melalui jaringan seperti LAN,MAN,WAN. Clients meminta data ke server dan server memenuhi permintaan tersebut yang dikirimkan melalui jaringan.

Client Server terdiri dari 3 komponen pembentuk yaitu Client, Middleware, dan Server.

FUNGSI CLIENT SERVER

fungsi dari CLIENT-SERVER adalah untuk memudahkan pekerjaan dalam suatu system jaringan ,yang diminta oleh client dapat dipenuhi oleh server dalam waktu singkat ataupun sebaliknya. Sehingga pekerjaan menjadi efisien.berikut adalah tugas dari server dan client.

Server

  1. Menerima dan memproses basis data yang diminta dari client
  2. Memeriksa autorisasi
  3. Menjamin tidak terjadi pelanggaran terhadap integrity constraint
  4. Melakukan query/pemrosesan update dan memindahkan response ke client
  5. Memelihara data dictionary

Client

  1. Mengatur user interface
  2. Menerima dan memeriksa sintaks input dari pemakai
  3. Memproses aplikasi
  4. Generate permintaan basis data dan memindahkannya ke server
  5. Memberikan response balik kepada pemakai
  6. Menyediakan akses basis data secara bersamaan
  7. Menyediakan kontrol recovery


JENIS CLIENT-SERVER

  1. File Servers
  2. Database Servers
  3. Transaction Servers (Transaksi Server)
  4. Groupsware Servers
  5. Object Application Servers
  6. Web Application Servers (Aplikasi Web Servers)

TIPE CLIENT-SERVER

1. Standalone (one-tier)

Pemrosesan data dilakukan pada mainframe.
Keuntungan
  • Sangat mudah
  • Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan
Kelemahan
  • Skala kecil
  • Susah diamankan
  • Menyebabkan perubahan terhadap salah satu komponen diatas tidak mungkin dilakukan, karena akan mengubah semua bagian.
  • Tidak memungkinkan adanya re-usable component dan code.
  • Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan

2. Client/Server (two tier)

Pemrosesan data pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server.
Kelebihan:
  •  Mudah
  •  Menangani Database Server secara khusus
  •  Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan.
  •  Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.
Kekurangan:
  •  Kurangnya skalabilitas
  •  Koneksi database dijaga
  •  Tidak ada keterbaharuan kode
  •  Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi skala kecil.
  •  Susah di amankan.
  •  Lebih mahal.

3. Three Tier

Arsitektur ini pengembangan arsitektur Client Server. Arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya.
Kelebihan:
  • Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil.
  • Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain ikut salah
  • Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.
  • Skala besar.
  •  Keamanan dibelakang firewall.
  •  Transfer informasi antara web server dan server database optimal.
  •  Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada tingkat yang lebih rendah.
  •  Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakai untuk menangani pengambilan informasi dari database.
Kekurangan:
  •  Lebih susah untuk merancang
  •  Lebih susah untuk mengatur
  •  Lebih mahal

4.Multi Tier</li

Arsitektur Multi Tier mirip dengan Three Tier. Kelebihan arsitektur ini dilengkapi UI (User Interface) dan Data Processing. Khususnya dengan adanya Business Logic Server.
Kelebihan:
  • Dengan menggunakan aplikasi multi-tier database, maka logika aplikasi dapat dipusatkan pada middle-tier, sehingga memudahkan untuk melakukan control terhadap client-client yang mengakses middle server dengan mengatur seting pada dcomcnfg.
  • Dengan menggunakan aplikasi multi-tier, maka database driver seperti BDE/ODBC untuk mengakses database hanya perlu diinstal sekali pada middle server, tidak perlu pada masing-masing client.
  • Pada aplikasi multi-tier, logika bisnis pada middle-tier dapat digunakan lagi untuk mengembangkan aplikasi client lain,sehingga mengurangi besarnya program untuk mengembangkan aplikasi lain. Selain itu meringankan beban pada tiap-tiap mesin karena program terdistribusi pada beberapa mesin.
  • Memerlukan adaptasi yang sangat luas ruang lingkupnya apabila terjadi perubahan sistem yang besar.
  • Kekurangan
  • Program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database server, tetapi harus memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada middle-tier.
  • Lebih mahal

TUJUAN CLIENT-SERVER

Dibentuknua CLIENT – SERVER adlaah untuk memudahkan komunikasi antara satu computer dengan komputer yang lain dalam suatu sistem jaringan kerja,dengan bantuan Server dan Jaringan.
APLIKASI CLIENT-SERVER

Pengaplikasian dari CLIENT – SERVER adalah seperti LAN . Contoh aplikasi dalam CLIENT-SERVER adalah SKYPE ,kita mengirimkan data ke SKYPE dan Server SKYPE menerima data yang CLIENT kirim dimana SERVER SKYPE menerjemahkan kode yang kita kirim ke servernya setelah diterjemahkan SERVER mengirimkan data ke CLIENT sesuai apa yang SERVER sudah terjemahkan sebelumnya dan sebaliknya,adapun contoh aplikasi client server yang lain seperti Whatsapp Messenger,We Char dan sebagainya.




Open Database Connectivity (ODBC)

Open Database Connectivity (disingkat menjadi ODBC) adalah sebuah standar terbuka untuk konektivitas antar mesin basis data. Standar ini menyediakan API yang dapat digunakan untuk menjalankan dan mengoneksikan sebuah aplikasi dengan sebuah sistem manajemen basis data (SMBD). Para desainer ODBC membuatnya dengan tujuan agar ODBC terbebas dari penggunaan bahasa pemrograman tertentu, sistem manajemen basis data tertentu, dan sistem operasitertentu.

ODBC merupakan protokol standard yang dapat menghubungkan segala jenis database eksternal server atau file eksternal server. Driver ODBC yang digunakan oleh Mesin database Microsoft Jket dapat mengakses Microsoft SQL Server dan beberapa database eksternal lainnya. ODBC dapat mengakses sumber data baik lokal maupun jarak jauh (remote) dengan menggunakan driver ODBC. Driver ODBC 16 bit atau 32 bit keduanya dapat digunakan untuk mengakses sumber data.

Open Database Connectivity (ODBC) adalah Application Programming interface (API) database yang khusus digunakan untuk mengakses database relasional. ODBC terdapat dalam setiap komputer yang menggunakan sistem operasi windows, karena ODBC merupakan bagian dari Windows Open System Architecture (WOSA). Dalam ODBC disediakan berbagai Application Programming Interface (API) yang berguna untuk menyediaan dan memberikan stkitar bagi berbagai kegiatan pemrograman. Keuntungan utama menggunakan ODBC ini adalah fleksibilitas, fleksibel disini artinya pengubahan jenis database yang dipergunakan oleh sebuah aplikasi tidak akan mempengaruhi kode program aplikasi tersebut.

ODBC terdapat dalam Control Panel Windows, yang ditunjukkan dengan icon Data Source (ODBC). Hanya saja tempat tampilan ODBC tidak sama untuk beberapa jenis windows, seperti Windows98,2000,NT,XP,Me masing-masing akan mempunyai tampilan yang berbeda untuk lokasi ODBC.

Pada ODBC terdapat 2 hal penting yang berkaitan dengan koneksi database, yaitu :

  1. Database Driver adalah software/driver yang berfungsi untuk membuat koneksi ke database yang sesuai dengan database tersebut. Setiap database memiliki driver yang spesifik, sehingga dalam sebuah ODBC data berisi lebih dari 1 database driver.
  2. Data Source Name (DSN) adalah nama/alias dari database yang digunakan oleh program, yang koneksinya melalui ODBC.

Dalam ODBC terdapat beberapa jenis Data Source Name yang akan menentukan otoritas pemakai database, yaitu :

  1. User DSN bersifat private bagi user pembuatnya, artinya DSN jenis ini hanya dapat dipergunakan/tampak oleh user yang membuatnya (yaitu user yang login dengan username pembuat DSN tersebut), yang perlu menjadi catatan adalah bahwa sifat user DSN ini hanya berjalan pada Windows NT.
  2. System DSN bersifat public dalam sebuah komputer, artinya semua user yang menggunakan komputer dimana Sistem DSN di-install dapat menggunakannya walaupun bukan pembuatnya.
  3. File DSN adalah satu-satunya yang bisa di-share dan dapat dipergunakan komputer lain yang memiliki driver database yang sama, dengan demikian setting untuk koneksi database cukup dilakukan pada 1 komputer saja dan komputer yang lain cukup me-load-nya saja. File DSN ini umumnya dipergunakan untuk aplikasi multiuser pada suatu LAN.

ODBC memiliki beberapa komponen utama, yakni sebagai berikut:

  1. ODBC API: sekumpulan panggilan fungsi, kode-kode kesalahan dan sintaksis SQL yang mendefinisikan bagaimana data dalam sebuah DBMS diakses.
  2. Driver basis data ODBC: driver (yang berupa dynamic link library) yang mampu memproses panggilan fungsi ODBC untuk sebuah DBMS tertentu.
  3. ODBC Driver Manager: yang bertugas untuk memuat driver basis data ODBC yang dibutuhkan oleh aplikasi.

Pengguna sistem operasi Windows dapat mengonfigurasikan ODBC dengan menggunakan utilitas ODBC yang terdapat di dalam Control Panel. Utilitas ini mengizinkan mereka untuk mendefinisikan DSN (Data Source Name) untuk basis data yang hendak diakses dan juga driver yang digunakan untuk mengakses basis data tersebut. Untuk mengonfigurasikan ODBC dengan utilitas ini, mereka dapat mengasosiasikan sebuah DSN dengan sebuah driver ODBC, yang mengizinkan aplikasi untuk dapat berinterakse dengan sebuah basis data yang disimpan baik secara lokal di dalam mesin yang sama maupun di dalam server jaringan.

SQL pada basis data client-server

SQL pada basis data client-server



RETERIVAL DATA DENGAN KLAUSA WHERE

Yang termasuk pada data retrieval pada SQL (Struktur Query Language) adalah select statement. Walaupun banyak sebagian pendapat bahwa select statement masuk pada DML(Data Manipulation Language).Ada 5
  1. Basic select statement
  2. Select dengan kolom alias
  3. Select dengan klausa where
  4. Select dengan klausa order by
  5. Select dengan fungsi grup

Basic select statement

Basic select statement adalah jenis yang paling dasar, yaitu hanya menampilkan data semua atau sebagian dengan tidak menampilkan suatu kondisi pada statement tersebut. Contoh Basic select statement adalah :

Select * from pegawai;

Artinya adalah menampilkan semua data pada table pegawai.

Select dengan kolom alias

Select dengan kolom alias adalah jenis select statement dengan menampilkan kolom yang diinginkan sebagai alias. Jadi nama kolom asal diubah pada saat menampilkan tetapi tida mengubah nama kolom pada table asli. Contoh Select dengan kolom alias adalah :

Select emp_name as nama_pegawai from pegawai ;
Artinya adalah menampilkan kolom emp_name yang ada pada table pegawai dan nama kolomnya diubah menjadi nama_pegawai.


Select dengan klausa where

Select dengan klausa where adalah jenis select statement dengan memberikan kon
i baris yang akan ditampilkan. Contoh Select dengan klausa where adalah :

Select emp_name from pegawai where nip = 1110023 ;

Artinya adalah menampilkan emp_name dari table pegawai dengan nip = 1110023.

Select dengan klausa Order By

Select dengan klausa Order By adalah select statement dengan memberikan pengurutan pada data yang ditampilkan. Pengurutan berupa ascending atau descending. Cntoh Select dengan klausa Order By adalah :

Select nip, emp_name from pegawai order by nip asc;

Artinya adalah menampilkan emp_name dan nip dari table pegawai diurutkan berdasarkan nip secara ascending.

Select dengan fungsi Group

Select dengan fungsi Group adalah select statement dengan mengelompokan data berdasarkan kolom tertentu. Contoh dari Select dengan fungsi Group adalah :

Select nip, emp_name from pegawai Group by nip ;
Artinya adalah menampilkan emp_name dan nip dari table pegawai di kelompokan berdasarkan nip-nya.

UPDATE DATA

Perintah UPDATE ini berfungsi untuk memperbaharui data lama menjadi data yang baru, dalam penggunaanya harus disertai dengan klausa WHERE,

Syntax : UPDATE nama_tabel SET kolom_pertama = ‘data_kolom_pertama’, kolom_kedua = ‘data_kolom_kedua’, kolom_terakhir = ‘data_kolom_terakhir’, WHERE kondisi;

Parameter : set, where

Contoh : UPDATE datapribadi SET telp=’085545323101′ WHERE Nip=’120909′;

HAPUS DATA

Anda bisa menghapus record atau data di suatu table dengan menggunakan 2 cara, yaitu:

Delete Statement

Delete Statement digunakan untuk menghapus data berdasarkan query sesuai dengan keinginan pengguna. Delete statement termasuk salah satu perintah DML (Data Manipulation Language).

Truncate Statement

Sedangkan Truncate Statement adalah perintah untuk mengosongkan isi table. Sama seperti Delete Statement, tapi Truncate Statement tanpa menggunakan Where clause. Truncate Statement merupakan salah satu perintah DDL (Data Definition Language).

Menghapus Semua Data

Untuk menghapus semua data atau record di tabel, Anda bisa menggunakan Delete statement TANPA Where clause.

Contoh:

DELETE FROM mahasiswa =Perintah diatas akan menghapus semua data di tabel MAHASISWA.

  •  Menghapus Data Atau Record Tertentu
  •  Untuk menghapus data atau record tertentu pada table, Anda dapat menggunakan WHERE clause pada Delete statement.
Contoh:

DELETE FROM mahasiswa WHERE jurusan = ‘Teknik Informatika‘ AND gender = ‘L’;

Perintah diatas akan menghapus data pada tabel Mahasiswa yang berjenis kelamin laki-lai dan mempunyai jurusan Teknik Informatika.

Mengedit Constraint :

Alter table person; add constrain uc_personID unique (P_ID, Lastname);
Membuat tabel :

Create table contoh
(
nama varchar (20)
no int (12)
alamat varchar (25)
Primary key (nama);
)

MENGEDIT STRUKTUR TABLE

Alter table contoh ADD primary key (no);

Alter table contoh modify no varchar (12) not null;

Penggabungan Data

Penggabungan Data



Pengertian Join

Join adalah penggabungan tabel yang dilakukan melalui kolom / key tertentu yang memiliki nilai terkait untuk mendapatkan satu set data dengan informasi lengkap.

Pengelompokkan Instruksi Join:

  1. Inner Join
  2. Outer Join
  3. Cross Join
  4. Equi Join
  5. Natural Join
  6. Self Join

Natural Join

Join yang menghasilkan baris-baris yang minimal ada sebuah baris di kedua tabel yang sesuai dengan kondisi join.
Contohnya:

Select FIRST_NAME.JOB_TITLE
From EMPLOYEES
Natural join JOBS;

Equi Join

Adalah Join yang menggunakan tanda equal (=) untuk membandingkan operatornya.


Self Join

Adalah join yang dilakukan antar kolom dalam 1 tabel.

Non Equi Join

Merupakan join yang menggunakan tanda selain equal (=) , misalkan tanda !=, <,>,<=, dll.
Contohnya:

Select FIRST_NAME,SALARY,TAX_RATE
from EMPLOYEES
Join TAX
On SALARY between MIN_SALARY and
MAX_SALARY;

Inner Join

Adalah default dari join , digunakan mendapatkan data dari tabel lain berdasarkan kolom yang dihubungkan, bila tidak ditemukan maka baris data tersebut dibatalkan.
Contoh:

SELECT E.FIRST_NAME, J.JOB_TITLE FROM E INNER JOIN J ON
E.JOB_ID=J.JOB_ID;


Right Outer Join

Akan menampilkan semua baris pada tabel yang terletak pada kanan syntax JOIN walaupun tidak sesuai dengan tabel yang berada pada sebelah kiri JOIN.
Contohnya:

Select E.FIRST_NAME, J.JOB_TITLE
From EMPLOYEES E
Right outer join JOBS J
On E.JOB_ID=J.JOB_ID;


Left Outer Join

Akan menampilkan semua baris pada tabel yang terletak pada kiri syntax JOIN walaupun tidak sesuai dengan tabel yang berada pada sebelah kanan JOIN.
Contohnya:

Select E.FIRST_NAME, J.JOB_TITLE
From EMPLOYEES E
Left outer join JOBS J
On E.JOB_ID=J.JOB_ID;

Data Konditional

Data Konditional

NVL

NVL adalah fungsi yang akan membandingkan apakah dalam data dalam database terdapat nilai null dan menggantinya dengan sebuah nilai yang tidak null. Hal ini dikarenakan jika dalam suatu database terdapat nilai null, maka untuk beberapa fungsi tidak bisa mengolah nilai null sehingga hasilnya akan menyebabkan data tidak konsisten. Adapun syntax penulisan NVL ini yaitu:
Dimana :
Ekspresi1: ekspresi yang mungkin mengandung null
Ekspresi2: nilai untuk mengganti nilai null tersebut.

Nvl

Jadi, jika ekspresi1 bernilai null, maka fungsi akan mengembalikan ekspresi2 dan mengganti nilai dari ekspresi1 (null) dengan nilai ekspresi2. Dan jika ekspresi1 bernilai tidak null, maka fungsi akan tetap mengembalikan nilai dari ekspresi1 tersebut (tanpa diubah). Adapun contoh penggunaan dari fungsi NVL ditunjukkan pada gambar berikut.

Nvl 2

Fungsi NVL2 ini hampir sama seperti fungsi NVL. Bedanya, pada NVL2 ini menggunakan 3 buah ekspresi. Adapun syntax penulisan NVL2 ini yaitu sebagai berikut:
Dimana :
Ekspresi1: ekspresi yang mungkin mengandung nilai null
Ekspresi2: nilai yang dikembalikan jika ekspresi1 TIDAK null
Ekspresi3: nilai yang dikembalikan jika ekspresi1 bernilai null

Nvl 2

Contoh Penggunaan NVL 2 :
Penggunaan NVL2 tanpa null

Struktur kondisi case

Fungsi CASE ini merupakan alternatif penggunaan if-then-else pada pemrograman. Sehingga dengan menggunakan fungsi case, kita dapat memberikan hasil berdasarkan pemilihan kondisi yang telah ditetapkan. Adapun syntax penulisa case secara umum ditunjukkan sebagai berikut :
Struktur kondisi case
Dalam CASE ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu:

Nilai Skalar

Pada jenis ini setelah pernyataan CASE dituliskan langsung ekspresi dari pengkondisian yang dibutuhkan. Contoh penggunaan :

Struktur kondisi case


Predikat Subqueri dalam bentuk pencarian

Pada jenis ini setelah pernyataan CASE tidak dituliskan ekspresi dari kondisi, melainkan dituliskan setelah penulisan WHEN, oleh sebab itu pada jenis ini disebut dengan pencarian. Kelebihan dari jenis ini adalah kita bisa menggunakannya pada kondisi yang tidak sama (gabungan dari beberapa kondisi yang tidak saling berhubungan).

Struktur kondisi case

Adapun contoh dari jenis ini ditunjukkan sebagai berikut :
Substitute variabel, merupakan jenis variabel yang sifatnya dinamis. Variabel substisuti pada penggunaannya di dalam blok PL/SQL dapat menerima input nilai dari luar blok PL/SQL tersebut. Nilai yang diinputkan dapat berubah-ubah setiap kali blok PL/SQL dijalankan. Tanda bahwa variabel tersebut variabel substitusi adalah terdapat danda “&” di awal nama variabel.

Berikut ini contoh blok PL/SQL yang memiliki 2 buah variabel substisuti :

Jika blok PL/SQL tersebut dijalankan maka akan meminta diinputkan 2 buah nilai ke dalam variabel in1 dan in2. Misalkan in1 diisikan nilai 10 dan in2 diisikan nilai 20 maka hasil yang ditampilkan adalah hasil penjumlahan in1 dan in2 yaitu 30.

SubQuery ( Query Berjenjang )

SubQuery ( Query Berjenjang )



Pengertian Sub Query

Subquery adalah sebuah query (perintah Select) yang terdapat query laindidalamnya.

Fungsi Sub Query

1. Untuk menyelesaikan persoalan dimana terdapat suatu nilai yang tidak diketahui.
  • Meng-copy data dari satu tabel ke tabel lain.
  • Menerima data dari inline view
  • Mengambil data dari tabel lain untuk kemudian di update ke tabel yang dituju
  • Menghapus baris dari satu tabel berdasarkan baris dari tabel lain

Betuk Umum


Subquery bisa diletakkan pada field list atau pada klausa WHERE atau HAVING,dimana subquery tersebut menyediakan satu atau lebih nilai yang diperiksa.
Didalam WHERE dan HAVING subquery memiliki tiga bentuk yaitu:

  • comparison [ANY|ALL|SOME] (subquery)
  • expression [NOT] IN (subquery)
  • [NOT] EXISTS (subquery)

Ada Beberapa bahasa terkait penggunaan Sub Query :

1. Sub query dengan IN
Jika operator ‘=’ hanya digunakan untuk hasil yang tepat satu, maka jikaingin menampilkan yang memiliki hasil lebih dari satu maka menggunakanperintah IN. Dan struktur Query yang digunakan dalam hal ini adalah:

SELECT namakolom FROM namatabel WHERE kondisi opeatorperbandingan IN (subquery);

2. Sub query dengan ALL
Command ALL diikuti dengan operator perbandingan digunakanmemiliki arti menampilkan nilai jika perbandingan bernilai benaruntuk semua data. Operator perbandingan tersebut berupa ( <, >, =, != ). Berikut adalah query dasar dari sub query all

SELECT namakolom FROM namatabel WHERE

kondisi opeatorperbandingan ALL (subquery);

3. Sub query dengan ANY
Command ANY diikuti dengan operator perbandingan memilikiarti menampilkan nilai yang sesuai dengan apapun yang dihasilkan oleh sub query. ANY berbeda dengan IN, jika IN itu semua data, sedangkan ANY hanya beberapa data. Contoh query dasar dari sub query ANY

SELECT namakolom FROM namatabel WHERE

kondisi opeatorperbandingan ANY (subquery);