Kamis, 09 Agustus 2018

pengertian dad/dfd

Pengertian DAD/DFD


Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.
DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
Fungsi Data Flow Diagram
  • Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
  • DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.
  • DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
SYARAT MEMBUAT DFD
  1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD.
  2. Pemberian nomor pada komponen proses.
  3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat.
  4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit.
  5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika.
TIPS DALAM MEMBUAT DFD
  1. Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca dengan mudah.
  2. Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda.
  3. Nama yang dipakai untuk proses, data store, dataflow harus konsisten (identitas perlu).
  4. Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya.
  5. Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya.
  6. Banyaknya proses yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses.
  7. Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran data ke storage yang sama).
  8. Nama Proses yang umum hanya untuk prose yang masih akan didekomposisi.
  9. Pada Proses yang sudah tidak didekomposisi, nama Proses dan nama Data harus sudah spesifik.
  10. Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external entity.
  11. Aliran data untuk Proses Report .. : harus ada aliran keluar. Akan ada aliran masuk jika perlu parameter untuk mengaktifkan report.Aliran data yang tidak ada datastorenya harus diteliti, apakah memang tidak mencerminkan persisten entity (perlu disimpan dalam file/tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam program.
LANGKAH MEMBUAT/MENGGAMBAR DFD
  1. Identifikasi Entitas Luar, Input dan Output
    Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar, input dan ouput yang terlibat di sistem.
  2. Buat Diagram Konteks (diagram context)
    Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. Caranya :
    • Tentukan nama sistemnya.
    • Tentukan batasan sistemnya.
    • Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
    • Tentukan apa yang diterima/diberikan external entity dari/ke sistem.
    • Gambarkan diagram konteks.
    diagram konteks.jpg
  3. Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks. Caranya :
    Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
    Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).
    Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
    Hindari perpotongan arus data.
    Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).
    overflow diagram.jpg
  4. Buat Diagram Level Satu
    Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Caranya :
    Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.
    Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
    Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
    Hindari perpotongan arus data.
    Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya.Contoh : 1.1, 1.2, 2


EmoticonEmoticon